Pengertian Kalor
Kalor
Panas, bentuk energi yang berpindah karena perbedaan
suhu.
Penting Untuk Diketahui
· Perpindahan kalor-energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah.
· Perpindahan kalor-energi dari suhu rendah ke suhu tinggi dapat terjadi
hanya dengan bantuan alat, misalnya AC,
Freezer.
Satuan Kalor
- joule ( J ) - kalori ( kal )
1 kalori = 4,186 joule
1 joule = 0,24 kalori
Penting Untuk Diketahui
· Kalor tidak dapat
diciptakan atau dimusnakan.
· Kalor dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain karena perbedaan
suhu.
Kalor Dapat
Mengubah Wujud Za
Menyublim (Padat
ke Gas)
· Proses ini memerlukan kalor
· Contoh: - kapur barus -iodine
- CO2 (es kering)
Menyublim (Gas ke
Padat)
· Proses ini melepaskan kalor
· Contoh: - kapur barus -iodine
- CO2 (es kering)
Meleleh/Melebur
(Padat ke Cair)
· Proses ini memerlukan kalor
Contoh: - es menjadi air
- mentega menjadi minyak
· Titik Lebur, angka suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses
peleburan/pelelehan suatu zat dari kondisi padat ke cair.
Titik lebur suatu zat akan turun jika
- tekanan di atas zat padat dinaikan
- memberi campuran, sehingga zat
dibuat tidak murni
· Regelasi , gejala meleburnya bagian balok es yang diberi beban (tekanan
luar) dan membeku kembali sesaat setelah beban dihilangkan
· Kalor lebur (L), kalor yang diperlukan untuk meleburkan 1 kg zat padat
pada titik leburnya.
Membeku (Cair ke
Padat)
· Proses ini melepaskan kalor
Contoh: - air menjadi es
- minyak menjadi mentega
· Titik beku, angka suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses pembekuan
suatu zat dari kondisi cairke padat.
· Kalor beku (L), kalor yang diperlukan untuk membekukan 1 kg zat cair pada
titik bekunya.
Menguap (Cair ke
Gas)
· Proses ini memerlukan kalor
Contoh: air menjadi uap air
· Kalor Uap (U), kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada
titik didihnya
· Penguapan terjadi pada sembarang suhu
· Zat cair menguap karena beberapa molekulnya bergerak lebih cepat daripada
molekul-molekul lainnya. Dalam zat cair, molekul-molekul saling
bertabrakan, dan molekul-molekul yang bergerak lebih cepat dan dekat ke
permukaan dapat meninggalkan molekul-molekul lainnya untuk membentuk gas.
· Penguapan dapat dipercepat dengan cara:
- memanaskan
- memperluas permukaan
- meniupkan
udara di atas permukaan
Penguapan disebut juga pendinginan
-
menyemburkan zat cair
- mengurangi
tekanan pada permukaan
Mendidih
Zat cair dikatakan mendidih jika gelembung-gelembung uap
terjadi di dalam seluruh zat cair dapat meninggalkan zat cair.
· Titik didih, angka suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses
pendidihan suatu zat dari kondisi cair ke gas.
Titik didih akan naik jika:
- tekanan pada permukaan zat
cair dinaikkan
- memberi campuran, sehingga zat cair
dibuat tidak murni
Mengembun (Gas ke
Cair)
· Proses ini melepaskan kalor
· Contoh: hujan
· Kalor embun sama dengan kalor uap
AZAS BLACK
Ketika dua zat bercampur atau bersentuhan, maka yang
terjadi adalah adanya aliran kalor dari zat yang bersuhu tinggi (melepas kalor)
ke zat yang bersuhu rendah (menerima kalor) sampai diperoleh suatu kondisi
dmana tak ada lagi kalor yang mengalir–kesetimbangan
termal.
Kalor Lepas = Kalor Terima
Perumusan Kalor
Kalor Untuk
Perubahan Suhu
Q = m c DT atau Q = C DT
C = m c
Keterangan
Q =
kalor (J)
m = massa (kg)
c = kalor jenis (J/kg 0C)
DT = perubahan suhu
(0C)
C = kapasitas
kalor (J/0C)
Kalor Untuk
Perubahan Wujud
Melebur–Membeku
Q = m L
Menguap–engembun
Q = m U
Keterangan
Q =
kalor (J)
L = kalor lebur
(J/kg)
U = kalor uap (J/kg)
Hubungan Kalor dan
Daya
W = Q
Q = P x Dt
Keterangan
W = energi
listrik (J)
P = daya listrik (W)
Dt = selang waktu (s)
Azas Black
Q Lepas
= Q Terima
m1 c1 DT1
= m2 c2 DT2
m1 c1 (T1–T)
= m2 c2 (T – T2)
Keterangan
T1 = suhu benda 1
T2 = suhu benda 2
T = suhu keseimbangan
T1 > T >T2
Teknik Perhitungan
Kalor
No
|
Proses perlu kalor
|
Proses melepas kalor
|
1.
|
A→B
Q = m ces DT
|
B→A
Q = m ces DT
|
2.
|
B→C
Q = m L
|
C→B
Q = m L
|
3.
|
C→D
Q = m cair DT
|
D→C
Q = m cair DT
|
4.
|
D→E
Q = m L
|
D→E
Q = m L
|
5.
|
C→D
Q = m cuap DT
|
D→C
Q = m cuap DT
|
Pelepas Panas
Wadah A melepaskan kalor karena dia memiliki suhu yang
lebih tinggi dibandingkan dengan wadah C.
Banyaknya kalor yang dilepaskan;
QL =
mA cA DTAB
= mA cA(T1 – T)
Penerima Panas
Wadah B menerima kalor karena dia memiliki suhu yang
lebih rendah dibandingkan dengan wadah A.
Banyaknya kalor yang diterima;
QT
= mC cC DTCB
= mC cC (T – T2)
Azas Black
QL =
QT
mA cA(TA–
T) = mC cC (T – TC)
Perpindahan Kalor
Konduksi
· perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut
· konduktor, penghantar
kalor yang baik
· isolator, penghantar
kalor yang buruk
Penting Untuk Diketahui
· Zat padat konduktor kalor yang lebih baik daripada cairan dan gas
karena dalam zat padat, jarak antarpartikel lebih dekat daripada dalam cairan
dan gas, kalor dapat dipindahkan dengan lebih cepat.
· Konduksi kalor dalam logam jauh lebih baik daripada zat padat
lainnya karena logam memiliki banyak elektron bebas. Elektron-elektron
bebas ini bebas untuk bergerak dalam ruang-ruang diantara partikel-partikel
sebelum bertumbukan dengan elektron-elektron bebas lain dan memindahkan
sebagaian energi kalornya ke elektron-elektron lain dengan cepat.
Konveksi
Aliran, perpindahan kalor yang disebabkan oleh perbedaan massa
jenis zat, proses ini menghendaki berpindahnya partikel dalam menghantarkan
kalor dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Konveksi dalam kehidupan sehari-hari
· Memasak air
Pemanasan akan membuat
perbedaan massa jenis antara air bagian bawah dengan air bagian atas (rbawah > ratas).
Peristiwa dapat menimbulkan
konveksi, pergerakan air dari bawah ke atas.
· Aingin darat dan angin laut
Angin darat
- angin yang bertiup dari darat ke laut (malam hari).
Angin laut-angin yang bertiup dari laut ke darat (siang hari).
Pemanfaatan
konveksi
1. kumparan pemanas dalam ketel listrik
2. kumparan peniup pendingin ruangan
3. lemari es
Radiasi
Pancaran, perpindahan kalor tanpa zat perantara atau medium
Penting untuk diketahui
· permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang
baik sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik pula
· permukaan yang putih dan berkilap adalah penyerap kalor radiasi yang
buruk sekaligus pemancar kalor yang buruk pula
· jika diinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang,
permukaan (dinding) harus dilapisi suatu bahan agar berkilap (misal dilapisi
dengan perak)
Termos
· dinding termos terbuat dari kaca – konduktor yang jelek agar tidak dapat
memindahkan kalor secara konduksi
· permukaan dalam dindingnya dilapisi dengan perak mengkilap – agar
dapatmemantulkan radiasi kembali ke dalam termos
· ruang antara kedua lapisan perak dihampakan (vakum),
agar tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi
· sumbat termos terbuat dari bahan isolator – menjaga agar konveksi
tidak terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar